PENGEMBANGAN
KUALITAS HIDUP MELALUI PROGRAM LITERASI DIGITAL
Resume Pertemuan ke 16 GMLD
Selasa, 31 Desember 2024
By. Emmi Suhaimi,S.Pd
Pengembangan
kualitas hidup masyarakat di era digital menjadi salah satu fokus penting dalam
upaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu cara
efektif untuk mencapainya dengan
mengikuti kegiatan Guru Motivasi Literasi Digital untuk mengembangkan budaya literasi. Literasi
digital tidak hanya berkaitan dengan kemampuan menggunakan teknologi, tetapi
juga mencakup pemahaman kritis terhadap informasi, keamanan digital, serta
etika dalam dunia maya. Pelatihan ini
dirancang untuk memberdayakan guru agar
mampu memanfaatkan teknologi secara bijak dan produktif. Dengan meningkatkan literasi
digital, maka dapat membuka peluang baru
di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial, sehingga kualitas hidup mereka dapat
meningkat secara signifikan.
Kualitas hidup adalah kondisi atau standar hidup yang mencakup aspek fisik, mental, emosional, dan sosial yang mempengaruhi kemampuan individu untuk menikmati hidup dan mencapai tujuan mereka. Kualitas hidup melalui literasi digital mengacu pada peningkatan kemampuan individu dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung aspek-aspek penting kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan hubungan social.
ada beberapa aspek yang
mempengaruhinya kualitas hidup diantanya :
1. Usia
dan kondisi kesehatan.
Usia
dan kondisi kesehatan menjadi faktor utama yang memengaruhi kualitas hidup
seseorang. Kesehatan fisik dan mental yang baik memungkinkan individu untuk
menjalani kehidupan yang produktif dan bahagia. Seiring bertambahnya usia,
kebutuhan kesehatan cenderung meningkat, sehingga perawatan kesehatan yang
memadai menjadi penting. Selain itu, pola hidup sehat seperti olahraga, pola
makan seimbang, dan pengelolaan stres juga berkontribusi pada kualitas hidup
yang lebih baik oleh karena itu manfaatkan literasi digital untuk memperoleh
info tentang bagaimana menjaga kesehatan .
2. Jenis
kelamin dan identitas gender.
Jenis
kelamin dan identitas gender memengaruhi peran, tanggung jawab, serta peluang
yang diterima individu dalam masyarakat. Ketidaksetaraan gender dapat
menghambat akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan,
terutama bagi perempuan atau kelompok gender tertentu. Dengan adanya kesetaraan
gender, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi
secara optimal dalam berbagai aspek kehidupan.
3.
Pendidikan dan pengetahuan.
Tingkat
pendidikan dan pengetahuan juga mempengaruhi kualitas hidup jka dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan. Pendidikan Tinggi bukan jaminan kualitas hidupnya juga tinggi ,
jika kurang bijak dalam memanfaatkan dan
mengelola pengetahuannya. Pendidikan membuka peluang untuk memperoleh pekerjaan
yang layak, meningkatkan keterampilan, dan memahami isu-isu sosial, kesehatan,
serta lingkungan. Pengetahuan juga memberi kemampuan untuk membuat keputusan
yang tepat, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, sehingga berdampak
positif pada kesejahteraan individu dan masyarakat.
4.
Penghasilan dan status sosial-ekonomi.
Manusia
hidup berdampingan dengan manusia lain
sebagai makhluk sosial .upayakan menjalin komunikasi dan sikap yang baik
, terutama mengelola emosional. Untuk memenuhi kebutuhan hidup secara
ekonomi manusia harus bekerja atau membuat lapangan kerja untuk mendapatkan
penghasilan. Penghasilan yang stabil memungkinkan seseorang memenuhi kebutuhan
dasar, seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Status sosial-ekonomi
yang lebih tinggi juga biasanya memberikan akses lebih baik ke layanan
kesehatan, pendidikan berkualitas, dan peluang kerja. Sebaliknya,
ketidakstabilan ekonomi dapat menyebabkan stres, kesulitan memenuhi kebutuhan
dasar, dan menurunkan kualitas hidup.
5.
Lingkungan hidup dan geografis.
Lingkungan
tempat tinggal, baik secara fisik maupun sosial, memiliki dampak besar terhadap
kualitas hidup. Akses terhadap air bersih, udara segar, dan fasilitas umum yang
memadai dapat meningkatkan kenyamanan dan kesehatan individu. Selain itu,
lokasi geografis seperti tinggal di daerah perkotaan atau pedesaan juga
memengaruhi akses terhadap peluang kerja, pendidikan, dan layanan kesehatan.
6.
Kebijakan pemerintah dan regulasi.
Kebijakan
pemerintah dan regulasi memainkan peran kunci dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung kesejahteraan masyarakat. Kebijakan yang berpihak pada akses
pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial dapat meningkatkan kualitas
hidup individu. Regulasi yang mendorong kesetaraan, keadilan, dan keberlanjutan
lingkungan juga berkontribusi pada kehidupan masyarakat yang lebih baik dan
inklusif.
7.
Perubahan teknologi
dan globalisasi.
Kemajuan
teknologi dan globalisasi membuka peluang baru yang dapat meningkatkan kualitas
hidup, seperti akses informasi, inovasi dalam layanan kesehatan, dan peluang
kerja jarak jauh.
Contoh
.. Saat
ini banyak toko-toko, mall, pasar
,minimarket , warnet yang makin sepi bahkan tutup, Tergusur
oleh perkembangan teknologi dan
globalisasi, Jual-beli bergeser ke market place
.....secara online. Yang penting M banking penuh ....barang datang sendiri ,
bisa pilih pilih dari rumah sambil rebahan dan nonton TV.
Namun,
dampak negatif seperti ketimpangan digital dan perubahan sosial-budaya juga
perlu diatasi. Dengan pemanfaatan teknologi yang bijak, masyarakat dapat lebih
adaptif terhadap perubahan global dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara
signifikan.
Sekarang saatnya bagaimana kita dapat mengembangkan
kualitas hidup kita secara fisik, mental ,sosial dan emosional dengan
memanfaatkan literasi digital.
Ada 5 Aspek
yang mempengaruhi Mental dan Emosional
1. Keseimbangan
mental dan emosional.
Keseimbangan
mental dan emosional adalah fondasi penting untuk menjaga kesehatan psikologis.
Hal ini mencakup kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi
secara efektif. Individu yang memiliki keseimbangan mental cenderung lebih
mampu menghadapi tantangan hidup tanpa merasa kewalahan. Ketidakseimbangan
mental dapat menyebabkan perasaan cemas, depresi, atau bahkan gangguan
kesehatan mental lainnya, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas dan
hubungan sosial.
2. Kemampuan
mengelola stres.
Stres
adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, tetapi kemampuan untuk mengelola
stres dengan baik sangat memengaruhi mental dan emosional seseorang. Strategi
seperti meditasi, olahraga, dan manajemen waktu yang baik dapat membantu
mengurangi dampak negatif stres. Ketidakmampuan mengelola stres dapat
menyebabkan kelelahan mental, gangguan tidur, hingga masalah fisik, seperti
tekanan darah tinggi, yang memperburuk kondisi emosional.
3. Kualitas
tidur.
Kualitas
tidur yang baik berperan besar dalam menjaga kesehatan mental dan emosional.
Tidur yang cukup membantu otak memproses informasi, mengatur emosi, dan
memulihkan energi. Kurang tidur dapat menyebabkan suasana hati yang buruk,
kesulitan berkonsentrasi, dan bahkan memicu gangguan kesehatan mental, seperti
kecemasan atau depresi. Pola tidur yang sehat adalah bagian penting dari
perawatan diri yang holistik.
4. Kemampuan
berpikir positif.
Berpikir
positif adalah keterampilan yang dapat membantu seseorang melihat peluang di
tengah tantangan dan menjaga pandangan hidup yang optimis. Individu dengan pola
pikir positif cenderung lebih resilien, mampu bangkit dari kegagalan, dan
memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Sebaliknya, pemikiran negatif dapat
memperburuk emosi, menciptakan rasa putus asa, dan meningkatkan risiko gangguan
psikologis.
5.
Dukungan sosial dan
hubungan keluarga.
Dukungan
sosial, terutama dari keluarga, memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental
dan emosional. Hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang dapat memberikan
rasa aman, nyaman, dan dukungan emosional yang diperlukan untuk menghadapi
masalah. Sebaliknya, konflik atau kurangnya komunikasi dalam hubungan sosial
dapat meningkatkan stres dan memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan.
Dukungan dari orang terdekat adalah salah satu pilar utama untuk menjaga
stabiltas emosi.
Inilah
rangkuman dari materi yang di sampaikan
oleh nara sumber hebat ibu Helwiyah,S.Pd.M.M pada kegiatan pelatihan Guru
Motivator Literasi Digital PGRI ini semoga bermanfaat untuk pembaca.
Keren, lagi lagi tulisan ibu emmi luar biasa. Saya dapat menarik beberapa kesimpulan berupa :
BalasHapusPengembangan kualitas hidup melalui literasi digital sangat penting. Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup meliputi:
- Kesehatan
- Pendidikan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Kebijakan pemerintah
- Perubahan teknologi
Literasi digital meningkatkan kesadaran kesehatan, membuka peluang kerja, dan meningkatkan kualitas hidup. Aspek mental dan emosional seperti keseimbangan, manajemen stres, dan dukungan sosial juga penting.