SETIAP MOMEN MELAHIRKAN SEBUAH BUKU


 Pertemuan ke 4

Hari/Tanggal    : Senin, 26 Juni 2023

Gelombagn ke 29

Moderator : Mutmainah

Nara Sumber : Aam Nurhasah,S.Pd

Materi         : Gali Potensi Ukir Prestasi




        Malam ini kembali di Kelas Belajar Menulis Nusantara dengan Moderator ibu Mutmainnah atau di panggil ibu Emut dan nara sumber ibu Aam Nurhasanah,S.Pd, lahir di Cipanas, 12 Agustus 1988 Beliau mengajar di SMP Negeri satu satap 4 Cipanas kabupaten Lebak , Banten, Bu Aam Alumni KBMN 8 namun tidak bisa di lanjutkan sehingga beliau mengulang kembali di KBMN 12 yang saat itu bernama BM.

    Tak ada kata gagal dalam benak beliau untuk meraih sebuah mimpi mulailah sesuatu dengan yang kita sukai dan dikuasai, saat mengikuti materi dari bunda kanjeng dengan tantangan awal meminta peserta untuk menuliskan pengalaman dari mengikuti pelatihan sehingga lahirlah buku antologi yang berjudul "Semangat menulis bersama bu kanjeng", kebahagiaan yang di rasakan oleh ibu Aam saat namanya berada di urutan pertama dari 42 penulis se-Indonesia. Saat itulah kobaran menulisnya tak pernah padam.

    Memang menulis kita rasakan hal yang sangat berat apalagi jika ide yang akan kita tulis tidak bisa berjalan namun dengan semangat yang tak pernah padam bu Aam terus mengali potensi yang ada pada dirinya hingga label  hebat suatu hari nanti tertempel pada dirinya.dengan memulai apa yang di sukai dan dikuasai. 

    Setelah Lulus KB 2  lahirlah buku solo beliau yang berjudul" Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat", Label hebat mulai sedikit demi sedikit menempel pada dirinya sesuai harapan beliau untuk menjadi penulis hebat masa depan. Sebuah judul buku adalah sebuah doa untuk mewujudkan itu semua beliau tidak pernah puas dan berhenti menulis sampai di situ. Setiap momen akan melahirkan sebuah buku ini terbukti saat beliau di percaya sebagai moderator maka lahirkan buku solo ke dua yang berjudul " Kunci Sukses Menjadi Moderator Online", kemudian saat mengikuti lomba menulis blog maka terbitlah  buku solo ke tiga yang berjudul " Blogger Inspiratif ", 

    Bu Aam mulai lagi mengasa dirinya dengan menerima tantangan menulis buku satu minggu dengan nara sumber Prof Richardus Eko Indrajit hal inilah yang mengantar dirinya lolos ke penerbit Mayor PT Andi Offset. Kebahagiaan tersendiri yang di rasakan oleh beliau saat buku yang ditulis berjejer rapi di rak-rak buku gramedia se-Indonesia dan toko-toko online lainya. 

 Tanpa di duga beliau di tawarkan oleh bunda kanjeng untuk menjadi kurator yang beliau sendiri tidak mengerti apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab dari kurator tersebut, Dan ternyata kurator itu adalah seorang penanggungjawab sebuah karya buku yang tugasnya mengumpulkan naskah, mengecek isi naskah apa yang sesuai atau tidak , menyatukan naskah, sampai naskah bukunya terbit, mendata nama dan gelar untuk e-sertifikat, hingga buku tersebut di terima oleh peserta. Dari momen ini beliau mendapatkan seorang murid yang bernama Juminah bekerja sebagai TKW di Arab Saudi kemudian beliau membantu mengedit sebuah novel yang berjudul " Seindah Takdir Cinta" sejak saat itu banyak naskah teman-teman dari KBMN yang di edit oleh beliau diantaranya buku solo Tazah Mutmainnah yang berjudul "Meraih Gelar Penulis"

    Tidak mau berhenti sampai disitu beliau kembali mengasa dirinya dengan mengikuti tantangan menulis selama 40 hari dengan tema Karena Menulis Aku Ada (KMAA) sehingga momen ini  lahir pula buku dengan judul " Rajin Menulis Berbuah Manis', dan buku antologi lainnya sebanyak 62 buku yang sudah di tulis bisa jadi akan bertambah lagi buku lainnya dengan momen yang berbeda-beda.    

    Diakhir cerita beliau mengatakan bahwa apa yang dimiliki saat ini baik sebagai penulis, moderator, kurator, juara blog, hingga seorang editor maupun sebagai juri blog nasional semuanya itu membutuhkan proses dan tidak seperti memakan cabai langsung terasa pedas oleh karena itu jangan takut gagal bangkitlah karena peserta yang gagal dan berani bangkit bisa meraih prestasi yang gemilang. dan satu lagi yang saya sukai jangan takut untuk menulis karena tulisan kita itu jelek,  jelek menurut kita belum tentu jelek menurut orang lain. Oleh karena itu tulislah setiap momen yang kita alami kumpulkan menjadi sebuah buku hingga kelak anak cucu kita bisa membacanya sebagai karya kita jika kelak kita telah tiada.


                                                                                                       Utan, 26 Juni 2023

                                                                                                        Penulis

                                                                                                        Emmi Suhaimi,S.Pd

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini