USAHA PENERBITAN BUKU


 

Pertemuan ke             : 15
Gelombang ke            : 32
Nara Sumber              : Mukminin,M.Pd
Moderator                  : Sigid,SH.
Materi                        : Usaha Penerbitan Buku


"Orang boleh pandai setinggi langit tetapi selama tidak menulis akan hilang dari masyarakat dan sejarah"  ( Pramoedya Ananta Toer)

"Ikatlah ilmu.dengan  tulisan" ( Ali bin Abi Tholib)


Akan sia-sia sebuah tulisan jika hanya kita simpan di dalam folder tanpa kita cetak menjadi buku. Lalu kemana muara tulisan yang kita rangkai, tulisan yang kita tenun dari huruf menjadi bait dan kata. Bagaimana sampai ke pembaca jika hanya berdiam diri dan tersimpan rapi di dalam folder, malam ini akan dikupas habis oleh Cak Inin panggilan akrab beliau yang memiliki nama lengkap Mukminin,M.Pd di dampingi oleh bapak Sigit SH sebagai moderator. 

Cak Inin lahir di Jombang 12 Oktober 1965 beliau juga alumni KBMN 8 tahun 2019  seorang ,penulis yang telah menghasilkan 58 buku (10 buku solo dan 48 buku antologi). Narasumber juga OWNER Penerbit Kamila Press yang sudah menerbitkan buku lebih dari 1000 judul.


Awal mula berdirinya Penerbit Kamila Press, Cover buku "Jurus Jitu Menjadi penulis Andal Bersama Pakar" ada teman beliau yang meminta kepadanya agar tulisannya diterbitkan menjadi buku, dengan spontan beliau menyanggupinya. sehingga pada tanggal 9 September 2019 berdiri penerbit Kamila Press.

Dengan Logo Pena dan Buku sebagai simbul mengajak para guru dan masyarakat umum untuk menulis
Karena menulis adalah salah satu ibadah untuk mengajar, mengajak, memotivasi pembaca untuk berbagi, berbuat kebaikan kepada sesama lewat karya baik buku ilmu pengetahuan dan karya sastra ( puisi, prosa), Quote, dll. ) 

  
penerbit buku ada 2 macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya? mari kita ikuti uraian berikut ini  : 

1. Jumlah cetakan di Penerbit Mayor
# Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor : 

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie : 

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor : 

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor : 

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :
 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor : 

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie : 

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor : 

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

# Penerbit indie : 
Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.

Contoh penerbit Mayor: Balai Pustaka, Penerbit Gramedia, Penerbit Andi, Penerbit Yudhistira, Grafindo Media Pratama,  Peberbit Mizan, dll 

Penerbit Indie Contoh: 
Kamila Press Lamongan, Lensa Publising, TanKali,  Pagan Press, Oase, dll

KAMILA PRESS adakah salah' satu dari Penerbit Indie yg sdh berpengalaman 6 tahun dan sudah menjadi Anggota IKAPI. 

Selama 6 th buku yg terbit ersama Kamila PRESS lebih 1000 judul buku:

a. 250 lebih judul buku ber-ISBN
b. 750 lebih judul buku BER-QRCBN

Jika ingin mendirikan CV. Penerbit Buku Indie maka  harus dipersiapkan:
1. Kantor (ruangan khusus di rumah) atau bisa toko terpisah dari rumah. 
2. Tenaga ahli / karyawan  minimal 2 orang sebagi Layouter (tukang layout buku) dan bisa desain buku (Cover buku) dan harus paham tata bahasa Indonesia ( EYD/PUEBBI) sebagai editor. 
3. Punya langganan Percetakan (sebagai Member Percetakan) atau bergabung dengan percetakan besar, jika belum punya mesin  percetakan sendiri. 
4. Modal secukupnya atau sedang untuk biaya operasional. 
5. Harus punya izin resmi CV. Mengajukan ke dinas perizinan usaha di kabupaten. 
6. Harus punya website berbayar
7. Harus ulet dan tahan banting dengan melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Pelanggan sebagai raja. 
8. Selalu berinovasi mengikuti perkembangan.
9. Yakin usaha kita lancar dan sukses dengan ihtiyar, kerja keras dan selalu berdoa kepada Allah SWT. Ingat DUIT (Doa, Usaha, Ihtiyar, Tawakkal).


Demikian resume malam ini

EMMI SUHAIMI

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

6 komentar: